Ya, kadang minuman bersoda sangat sulit untuk dihindari karena rasanya yang menyegarkan dan dapat menimbulkan adiksi. Padahal sebenarnya sudah banyak lho fakta-fakta ilmiah tentang minuman bersoda yang dapat membahayakan kesehatan. Nah, berikut ini adalah pilihan cara untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda yang Cosmo lansir dari Lona Sandon, RD, assistant professor of clinical nutrition , University of Texas Southwestern Medical Center.
Campurkan dengan Air Mineral
Jika Anda masih sulit berhenti minum soda, cobalah untuk mencampurnya sedikit demi sedikit dengan air mineral. Tuangkan setengah gelas air mineral ke dalam setengah gelas soda. Hal ini berguna untuk mengurangi kadar gula dalam soda sekaligus mengubah kebiasaan Anda mengonsumsi minuman manis.
Kalkulasikan Olahraga
Cara lainnya yang dianjurkan oleh Lona Sandon adalah dengan mengalkulasikan kalori yang harus dibakar dari banyaknya minuman soda yang dikonsumsi. Misalnya setiap 500 mL soda yang diminum, Anda harus jogging selama 50 menit, dan begitu seterusnya.
Minum Segelas Air Lebih Dulu
Terkadang keinginan minum soda hanyalah karena pemikiran bahwa dahaga berlebihan dapat dihilangkan dengan rasa soda yang segar dan dianggap melegakan tenggorokan. Padahal air mineral jauh lebih baik untuk meredakan haus. Oleh karena itu habiskan satu gelas air mineral terlebih dulu sebelum Anda berpikir untuk meminum soda, dear. Dengan sendirinya Anda akan mengonsumsi lebih sedikit minuman bersoda, atau malah tidak jadi mengonsumsinya sama sekali.
Cari Tahu Pemicu Minum Soda
Sebenarnya rasa adiktif akan minuman bersoda berasal dari kebiasaan. Oleh sebab itu, Anda harus mencari pemicu mengapa mengonsumsi soda. Semisal Anda akan selalu minum soda jika makan pizza, sebaiknya Anda tidak makan pizza dulu beberapa bulan ke depan. Sebisa mungkin jauhkan berbagai hal yang dapat memicu Anda mengambil sekaleng soda dan meneguknya, ya.
Minum Hanya Pada Acara Khusus
Selain menjauhkan hal-hal yang dapat memicu Anda meminum soda, cara lain menghindarinya adalah dengan berkomitmen dengan diri sendiri untuk mengonsumsinya pada hari-hari tertentu saja. Pada saat acara besar seperti pernikahan atau perayaan yang berperiode panjang. (Aulia Meidiska/VP/Image: various)