Ajang pencarian model Asia's Next Top Model kembali diadakan. Untuk penyelenggaraan cycle ketiga ini, Singapura pun didaulat sebagai tuan rumah. Selama dua bulan, 14 finalis yang berasal dari berbagai negara di Asia pun menjalani proses karantina yang dirancang untuk memoles mereka menjadi supermodel kelas dunia. Kali ini, dua finalis cantik asal Indonesia Rani Ramadhany dan Ayu Gani berbagi cerita seru selama masa karantina AsNTM cycle 3. (Eunike Freskanta/IR/Image: Dok. Cosmo)

Cosmo: Ada kendala tidak sebelum masuk proses karantina AsNTM?
Gani: Saya sempat takut tidak bisa ikut proses karantina karena saat terpilih jadi finalis, saya masih terikat kontrak Jakarta Fashion Week. Tapi untungnya setelah melakukan diskusi saya bisa tetap berangkat seusai JFW.
Rani: Saat dihubungi kalau lolos seleksi, saya sedang menjalani Ujian Akhir Semester di kampus. Untungnya pihak kampus cukup suportif dan memberi keringanan.
Cosmo: Tantangan terbesar selama masa karantina?
Gani: Yang paling berat adalah kami harus hidup selama kurang lebih 2 bulan terisolasi dari dunia luar sama sekali. No handphone, no TV, no connection at all. Kami benar-benar tidak terhubung dengan siapapun selama karantina. Ada sih TV, tapi hanya untuk menyampaikan apa misi kami di hari itu.