Ruam popok tak hanya bisa membuat bayi Anda merasa tidak nyaman tapi juga kesakitan. Kenali tandanya and save your baby from this rash!
Sebagai ibu baru, Anda akan mengalami beragam hal yang jika tidak ditangani serius dapat membawa masalah. Salah satunya adalah diaper rash, yaitu ruam pada area yang tertutup popok. Ruam popok ini biasanya dialami anak dibawah usia dua tahun. Menurut data kesehatan, hampir setiap bayi mengalami ruam yang bisa dilihat di sekitar alat kelamin, lipatan kulit paha, bokong, dan juga perut. Ruam yang disebabkan iritasi ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah 3-4 hari. Namun ada juga ruam yang perlu penanganan dokter.
Penyebab utama ruam popok adalah gesekan popok basah dengan kulit bayi yang sensitif. Jika kulit terlalu lama basah, lapisan kulit yang melindungi kulit akan mulai rusak. Akibatnya kulit bayi yang sensitif ini akan mudah menjadi luka jika tergesek popok kain yang sudah basah. Gesekan antara lipatan kulit yang lembap akan membuat ruam semakin berat. Penyebab lain ruam adalah iritasi kulit karena terlalu lama bersentuhan dengan urine atau feses. Kulit yang tertutup popok akan menjadi lembap sehingga sangat rentan terkena kuman dan bakteri.
Diaper rash juga bisa terjadi akibat infeksi jamur. Ruam akibat jamur ini akan terlihat sangat jelas dengan tekstur lembut kemerahan. Penyebabnya adalah jamur berjenis candida yang biasa berkembang di tempat basah dan lembut, dan muncul akibat konsumsi antibiotik. Ternyata, antibiotik dengan mudah menginfeksi kulit yang lemah dan menyebabkan ruam merah dengan bintik-bintik di sekitarnya. Jika ruam terjadi karena hal ini, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter Anda, ya, Moms!
Hal yang terakhir yang perlu Anda waspadai adalah ruam yang terjadi karena reaksi alergi. Ini memerlukan observasi agar Anda bisa mengetahui penyebab kulit bayi bereaksi. Perhatikan barang atau benda apa saja yang bersentuhan dengan kulit Si Kecil. Mulai bahan popok atau pakaian, sabun cuci, sabun mandi, lotion, tisu basah, makanan bayi jika ia baru mulai MPASI, hingga makanan yang Anda konsumsi jika bayi Anda masih menyusu.
Nah, hampir semua bayi bisa terkena ruam popok jika area vitalnya tidak terjaga dengan baik. Ada juga penelitian yang mengatakan, setidaknya bayi akan terkena ruam popok sekali dalam hidupnya, bahkan menurut data IDAI lebih dari 50% bayi berusia 4-15 bulan pernah mengalami ruam popok setidaknya dua bulan sekali. Apalagi bayi usia 9-12 bulan yang sudah mulai makan makanan padat dan sering duduk dalam aktivitas sehari-hari.
Tidak sulit untuk mengidentifikasi ruam popok. Lihatlah area genital bayi yang tertutup popok. Kulit kemerahan dan terdapat iritasi adalah tanda bayi Anda terkena ruam popok. Area ruam bisa di seluruh bagian yang tertutup popok, atau hanya di beberapa tempat tertentu membentuk spot-spot merah. Ruam juga bisa ditemukan di area lipatan kulit bayi. (Sazkia Ghazi/Image:Dok.Cosmo Pregnancy)