Love & Sex

5 Tips Membangun Komitmen Baik dalam Hubungan

  by: Redaksi       11/7/2022
  • Walaupun sifat berkomitmen telah menjadi salah satu tuntutan terbesar dari sebuah hubungan romantis, faktanya masih banyak dari kita yang kesusahan untuk mempraktikkan sifat tersebut dengan baik. Ada banyak kemungkinan di balik kesulitan seseorang dalam berkomitmen di sebuah hubungan romantis mulai dari trauma, anxiety, ketakutan akan disakiti, boundaries yang tidak sehat dengan keluarga dan masih banyak lagi.

    Kali ini Cosmo akan memberikan beberapa tips seputar berkomitmen dalam sebuah hubungan romantis berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Dr. Amy Cirbus dan Dr. Samantha Rodman konselor profesional berlisensi dari Talkspace, sebuah platform online khusus kesehatan mental.

    Ini dia 5 tips membangun komitmen baik dalam hubungan:



    1. Mengikuti terapi individual




    Mencari bantuan profesional terkadang memang terlihat seperti sesuatu yang menyeramkan dan asing, tapi sebenarnya apabila kamu sudah berhasil menemukan psikolog atau konselor yang cocok dengan kamu mereka dapat membantu kamu mengetahui apakah kamu benar-benar memiliki masalah komitmen atau tidak dan mengidentifikasi asal usul dari masalah komitmen kamu. Melalui terapi secara individual kamu dapat memperbaiki keterampilan pribadi yang berhubungan dengan membangun kepercayaan diri dan empati.

    Selain itu, mengikuti terapi juga dapat membantu kamu membangun coping mechanism yang sehat untuk mengatasi kecemasan yang mungkin kamu rasakan saat dalam hubungan berkomitmen, seperti mengatasi berbagai ketakutan irasional seputar rasa kesepian dan penolakan.


    2. Akui ketakutanmu serta keinginan untuk memiliki pasangan



    Seringkali saat menghadapi sebuah masalah kita akan lebih mudah untuk menjadi defensif dan menyalahkan orang lain atas hal yang kita rasakan. Tapi faktanya untuk membenarkan sebuah kesalahan kita harus mencari tahu terlebih dahulu akar dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik apabila kita jujur dengan diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita dengan mengakui bahwa kita memiliki ketakutan tersendiri terhadap penolakan dan kehilangan rasa mandiri atau kebebasan yang dapat menghalangi progress kamu untuk menjalin hubungan romantis yang sukses.

    Setelah mengakui segala ketakutan yang kamu miliki, alangkah baiknya apabila kamu juga jujur dengan dirimu sendiri tentang keinginan kamu untuk memiliki pasangan. Terkadang saat kita memiliki masalah komitmen yang cukup tinggi dan akan terus menerus mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa kita tidak membutuhkan orang lain.


    3. Belajar berkomunikasi dengan lebih baik



    Walaupun terdengar sebagai hal yang cukup sederhana, tetapi komunikasi adalah sebuah keterampilan yang selalu butuh dikembangkan. Terutama jika kamu tahu bahwa kamu memiliki masalah dengan mempercayai orang lain dan berkomitmen, mempelajari cara berbicara dengan pasanganmu secara lebih terbuka dan jujur dapat membantu kalian berdua sebagai pasangan untuk mencapai tempat yang lebih baik dalam hubungan ini.

    Dengan menjelaskan kepada pasanganmu alasan dibalik perasaan kamu dan ketakutan yang kamu miliki, pasangan kamu akan mendapatkan gambaran yang jauh lebih jelas seputar apa yang harus dilakukan demi membenarkan hubungan tersebut. Oleh karena itu, mempelajari cara berkomunikasi secara efektif dan menjadi pendengar yang aktif adalah salah satu langkah pertama untuk menjadi komunikator yang lebih baik.


    4. Practice makes perfect!


    Practice makes perfect, merupakan sebuah pepatah terkenal yang menjelaskan bahwa kesuksesan dan kesempurnaan dapat dicapai melalui pengulangan dan latihan. Dalam hal ini, dengan bersedia meluangkan waktu dan energi untuk memperbaiki hubungannya kamu dapat berlatih bersama pasanganmu untuk bersama mengembangkan kebiasaan yang dapat memperkuat komitmen di antara kalian berdua. Bahkan dimulai dengan langkah-langkah kecil juga tetap bermakna lho!

    Mulailah dengan membuat rencana untuk menghabiskan waktu bersama dengan pasanganmu, apakah itu saat setiap akhir pekan atau sebulan sekali dapat disesuaikan dengan kesibukan dan kenyamanan kalian berdua sampai akhirnya kamu merasa cukup aman dan nyaman dengan pasanganmu untuk membuat rencana yang lebih long-term.


    5. Pelajari attachment style kamu


    Attachment style merupakan cara kita sebagai seorang individu berhubungan dengan orang lain di hidup kita. Attachment style ini terbentuk pada masa awal kehidupan melalui hubungan kita dengan orang tua atau guardian kita. Setelah itu terbentuk, attachment style tersebut akan terus kamu bawa di keseharian kamu dan berbagai hubungan intim yang kamu bentuk sebagai orang dewasa. Dengan memahami tipe attachment style yang kamu miliki, kamu dapat mengerti dengan lebih dalam mengapa kamu bereaksi atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap situasi tertentu. Sebagai gambaran, beberapa attachment style seperti avoidant attachment biasanya dapat mengakibatkan kamu untuk memiliki commitment issues yang tinggi. Oleh karena itu alangkah baiknya kamu mengambil langkah ini untuk mengenali dirimu dengan lebih baik agar dapat mengetahui langkah selanjutnya yang harus kamu ambil.

    (Ameina Dewi/ Images from Freepik @shurkin_son,@tiarchardz,@wayhomestudio, @our-team dan @prostooleh/ Layout: )