Desainer Indonesia Go Internasional

Para desainer fashion muda Indonesia berikut ini membuktikan kalau kerja keras akan menghasilkan prestasi gemilang yang sangat membanggakan untuk tanah air. Simak empat di antaranya. (Alde Anais / IR / Image: Dok. Cosmo)

Desainer perhiasan kelahiran Bali ini sudah membuat Anna Wintour kagum dengan kreasinya. Sosok lain yang juga mengagumi pria yang sempat bekerja sama dengan John Galliano ini adalah desainer ternama Dries Van Noten. Di tanah air, ia pun sempat menjadi asisten untuk Biyan saat berusia 16 tahun. Kini koleksi perhiasannya bisa ditemukan di gerai Dover Street London, Luisa Via Roma Italia, atau Corso Como Milan. So proud!

Didit secara rutin mengikuti pergelaran Paris Haute Couture Fashion Week sejak tahun 2010. Ia pun telah menyabet Silver Thimble Award. Bahkan perusahaan mobil sekaliber BMW mempercayai peraih gelar Bachelor of Fine Arts Degree in Fashion Design ini untuk merancang eksterior dan interior BMW Individual 7 Series. Fabulous! Kalau jalan-jalan ke Paris, singgahlah ke butiknya yang terletak di Rue du Faubourg Saint-Honore.

Salah satu koleksi gaun musim semi 2011 yang pernah ditampilkan di Jakarta Fashion Week miliknya mendadak muncul di Harper's Bazaar Amerika Serikat. Sontak dunia fashion Indonesia dibuat berdecak kagum. Terlebih gaun tersebut dikenakan penyanyi top dunia, Lady Gaga. Pujian banyak dialamatkan kepada desainer kelahiran 1984 ini. Dijuluki Alexander McQueen-nya Indonesia, gaun rancangan miliknya juga dikenakan Jennifer Lawrence dalam sekuel The Hunger Games, serta membalut tubuh Kim Kardashian di majalah internasional. Bravo Tex!

Ardistia berhasil megharumkan nama Indonesia lewat karyanya yang sudah masuk ranah internasioanl. Ia memperkenalkan kain tenun yang telah diolah menjadi busana siap pakai di New York. Sempat magang di beberapa rumah mode dunia, seperti GAP, Tom Hilfiger dan Diane Von Furstenberg, pemilik label 'Ardistia New York' ini pun kini telah merambah beberapa kota di Amerika, seperti Atlanta dan Boston. Belum cukup sampai di situ, koleksinya juga mulai masuk di Kanada, serta beberapa negara Timur Tengah dan Asia, seperti Jepang dan Korea.