Diangkat dari kisah nyata Saroo Brierley, seorang pria India yang diadopsi keluarga Australia, film ini akan membawa Anda pada perjalanan penuh makna seorang anak adopsi untuk mencari kembali “rumah” dan menemukan jati dirinya. Dengan cerita yang mengharukan dan akting luar biasa dari Dev Patel sebagai Saroo, Lion adalah film yang mampu menyentuh hati, dan tentunya wajib jadi pilihan Anda untuk tontonan bulan ini.
Kisah Nyata yang Mengharukan
Lion dibuka dengan adegan yang menunjukkan kedekatan Saroo kecil (Sunny Pawar) dan kakaknya Guddu (Abhishek Bharate). Bagaimana Saroo kecil dan Guddu tetap bahagia meski mereka berasal dari keluarga miskin di India. Ibu mereka hanyalah buruh pengangkat batu di pemukiman kumuh. Lalu, suatu hari, saat sedang ikut Guddu bekerja di malam hari, Saroo terpisah karena menaiki kereta yang justru membawanya 1600 kilometer dari kota asalnya.
Tiba di kota yang tidak ia kenal membuat Saroo kecil harus bertahan hidup. Dengan kecerdasannya, Saroo mampu survive di kota yang bahkan menggunakan bahasa yang berbeda dari kota asalnya. Saroo kemudian “ditampung” di rumah yatim piatu yang kondisinya menyedihkan. Sampai akhirnya, sebuah keluarga dari Tasmania, Australia, John dan Sue Brierley (David Wenham dan Nicole Kidman) mengadopsinya.
Dua puluh tahun setelahnya, Saroo dewasa (Dev Patel) telah hidup bahagia layaknya pria muda Aussie. Dia pindah ke Melbourne untuk kuliah perhotelan dan jatuh cinta dengan seorang mahasiswi dari Amerika, Lucy (Rooney Mara). Namun, pada saat itu pula memori masa kecil Saroo mulai muncul. Teknologi Google Earth yang memungkinkan diri ia untuk menemukan rumahnya di India semakin membuatnya dihantui masa lalu. Ini yang kemudian menjadi titik balik dalam hidup Saroo, untuk mengikuti kata hatinya dan “menemukan” masa lalunya atau menutup lembaran lama dan hidup di masa sekarang.
“Permainan” Emosi
Bisa dibilang, Lion adalah tipe film yang dapat “mengoyak” emosi Anda. Pada bagian awal film, Anda akan jatuh cinta dengan karakter Saroo kecil yang lugu, tetapi di saat yang bersamaan begitu kuat. Sunny Pawar begitu lihai menggambarkan emosi anak kecil yang terpisah dari keluarganya. Rasa takut dan kebingungan disampaikan tidak lewat kata-kata tetapi pada ekspresi Saroo kecil yang raw dan nyata. Begitu pula dengan rasa bahagia Saroo kecil saat sudah bisa melepaskan kenyataan pahit kalau dia kini tidak bisa bertemu keluarga biologisnya lagi, dan telah memiliki keluarga baru.
Lalu, pada bagian kedua film – saat Saroo sudah dewasa, Anda dihadapkan pada kondisi yang lebih rumit. Bahwa, meski kisah ini terkesan sudah mencapai happy ending, Saroo tetap dihantui masa lalu. Pada bagian ini, terlihat bahwa Saroo mengalami sebuah guncangan emosional hebat yang hampir meruntuhkan tidak hanya hubungan dengan keluarganya, tetapi juga hidupnya. Dev Patel dapat dengan baik menggambarkan kondisi ini. Dia mampu membawa Anda pada roller coaster perasaan mendalam Saroo mencari kembali keluarga biologisnya meski telah terpisah selama 25 tahun.
"Permainan" emosi yang sempurna dari Dev Patel ini kemudian membawanya pada nominasi Oscar tahun ini untuk kategori Best Supporting Actor. Nicole Kidman pun berhasil mendapatkan nominasi untuk kategori Best Supporting Actress. Meski ini adalah film debut dari sutradara asal Australia Garth Davis, Lion mampu mengantongi nominasi Best Picture. Dengan penyampaian sederhana namun apik dari sebuah cerita nyata yang menakjubkan, Lion adalah film yang tidak boleh Anda lewatkan. (Hana Devarianti/VP/Image: DOK. Cinema XXI)