Better You

Buat Diri Anda Lebih Muda dengan Wewangian

  by: Silvya Winny       9/10/2015
  • Jangan menyepelekan aroma dalam kehidupan Anda sehari-hari—memilih yang tepat justru memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, well-being, dan usia Anda lho. Berikut beberapa fakta yang Anda perlu tahu.

    Smells Like Home
    Dibandingkan indera lain seperti penglihatan dan pendengaran, proses kerja indera penciuman Anda ternyata sedikit complicated. Saat Anda mencium sesuatu informasi tentang aroma tersebut akan melalui “pos” memori terlebih dahulu, sehingga tak heran Anda akan cenderung mengasosiasikan aroma dengan kejadian masa lalu—semisal wangi cemara mengingatkan rumah kakek nenek—daripada mendeskripsikan langsung “bentuk”-nya.

    Scents of Well Being
    Menurut studi oleh Maryland University, AS, beberapa aroma dapat membantu meredam gejala penyakit, seperti wangi lavender, kopi, vanila, dan mawar terbukti bisa bantu memulihkan insomnia, kegelisahan, stres, dan sakit paska operasi. “Kini ada bukti ilmiah yang membuktikan kalau aromaterapi seperti lavender ampuh meredam aktivitas nervous system, memperbaiki kualitas tidur, mempromosikan relaksasi, dan meningkatkan mood orang yang menderita gangguan tidur,” ujar para penelitinya. Mencium wangi bunga seperti melati atau kamboja Bali juga dapat berkontribusi kepada tidur yang nyenyak dan mimpi indah.



    Aroma Affects Perception
    Yup, berikut hasil penelitian yang juga buat Cosmo terkejut: berdasarkan studi yang dilakukan Smell & Taste Treatment and Research Foundation yang berbasis di Chicago, pria yang menghirup aroma floral atau spice akan melihat seorang wanita lebih kurus sekitar 2 kilogram, dan kalau mereka suka dengan aromanya, maka penurunannya bertambah jadi 5 kg! Sementara mereka yang mencium aroma grapefruit (sejenis jeruk) akan melihat wanita lima tahun lebih muda (namun aroma buah seperti anggur atau ketimun tak ada efek sama sekali). “Yang jelas aroma menyampaikan beragam informasi—entah benar atau tidak—yang membantu kita menilai dunia di sekitar kita,” ujar Alan Hirsch, MD, Direktur Neurologis.  Yang jelas: quick ladies—get yourself those floral scents!



    Beware of Fake Smell
    Sayangnya, dalam hidup sehari-hari kita kerap mencium wangi “palsu” yang mayoritas datang dari cairan pembersih rumah tangga seperti deterjen atau pewangi ruangan. Menurut National Institute of Occupational Safety and Health di AS, sepertiga bahan yang dipakai dalam industri fragrance tergolong toksin. Dan perusahaan tak diwajibkan untuk mencantumkan bahan tersebut selain melabelinya sebagai “fragrance”. Solusinya: pick natural cleaners instead, dear, seperti cairan berbasis minyak lemongrass atau baking soda untuk mencuci. (Sahiri Loing / SW / Image: Vladmax / iStock / Thinkstock)