Meski fungsinya sama-sama mengharumkan tubuh, namun sebetulnya wewangian yang dijual di pasaran itu memiliki beberapa tipe berdasarkan komposisinya. Penasaran? Simak terus ulasan Cosmo!
1. Parfum/Extrait de Parfum
Bersifat lebih kompleks dan biasanya memiliki nilai jual yang lebih mahal daripada jenis wewangian lainnya, di dalam parfum biasanya terdapat minyak esensial tak kurang dari 20 persen dari keseluruhan komposisinya.
Cosmo’s fave: Chanel No 5 Parfum
2. Eau de Parfum/Millésime/Parfum de Toilette
Meski sering disamakan dengan parfum, sesungguhnya eau de parfum rata-rata “hanya” mengandung fragrance oil sebesar 15 persen. Maka dari itu, hindari menggunakan eau de parfum saat Anda berada di luar ruangan untuk waktu yang cukup lama karena baunya bisa jadi sangat menyengat.
Our pick: Miss Dior Eau de Parfum
3. Eau de Toilette (EDT)
Cocok untuk dikenakan sehari-hari, prinsip eau de toilette adalah memberikan keharuman yang ringan dengan kandungan minyak wangi sekitar lima sampai 15 persen dari total keseluruhan wewangian. Biasanya, aroma EDT akan mampu bertahan sekitar tiga jam lamanya.
Cosmo loves: L’Occitane + Pierre Hermé Jasmin Immortelle Neroli Eau de Toilette
4. Cologne/Eau de Cologne (EDC)
Dengan perbandingan minyak esensial sebesar 5 persen, sebetulnya ketahanan aroma yang dihasilkan oleh cologne tak jauh berbeda dari eau de toilette. Akan tetapi, biasanya cologne mengandung ekstrak jeruk dikarenakan alasan historis.
Try: Jo Malone Mimosa & Cardamom Cologne
5. Body Splash
Jika ingin tubuh Anda tetap harum sehabis berkeringat, body splash atau kerap disebut dengan eau fraîche adalah jenis wewangian yang cocok untuk dikenakan karena konsentrasinya cukup encer dan relatif lebih netral. Aplikasikan secukupnya setiap dua jam sekali saat akan berolahraga ataupun berjemur di pantai.
Cosmo’s choice: The Body Shop Virgin Mojito Body Splash
(Melur Pinilih/Image: doc. Chanel, doc. Dior, doc. L’Occitane Indonesia, doc. Jo Malone, doc. The Body Shop Indonesia)