Better You

Latih Suara Supaya Anda Lebih “Didengar”

  by: Silvya Winny       27/12/2015
  • Memang banyak dari kita yang dilahirkan dengan suara yang tidak “otoritatif” ala Jennifer Lawrence, tapi hal tersebut bisa diubah lho, atau setidaknya dilatih untuk mendekati. Simak apa yang mesti Anda ketahui perihal “speak to impress” ini.

    Watch Your Voice Register. Tahukah Anda, seorang pemimpin atau politisi akan lebih difavoritkan bila ia memiliki nada suara yang rendah? Yup, it’s true, menurut survei nada rendah mewakili depth dan tentunya sifat yang tegas. Coba deh Anda latih untuk mengetahui perbedaannya dengan berbicara semisal melalui hidung (yang membuat Anda terdengar sengau) dan berbicara dengan suara yang “berasal” dari dada. It’s a whole lotta difference!

    Pitch Perfect. Saat Anda berbicara audiens mengharapkan suara dan pitch yang mulus dan hangat, bukan suara yang terlampau rendah ataupun yang high-pitch. Sorry Sofia Vergara...



    Talk In a Sing-Song Way. Yup atau yang menurut para ahli disebut “prosody”. Ada alasan mengapa Anda kerap merasa bosan bila bersama seseorang yang “monoton”—mereka berbicara dengan “satu nada”! Cobalah sisipkan elemen “bernyanyi” dalam ucapan Anda, yang berarti mengetahui tiap beat dalam tiap kalimat Anda sehingga orang pun dapat terlena mendengar suara Anda yang “merdu”.

    Pace Yourself. Anda boleh saja ingin terdengar excited dengan berbicara cepat yang mengindikasikan passion Anda akan topik yang dibahas, tapi hati-hati Anda terkesan kebanyakan minum energy drink, ladies, yang justru berpotensi pesan Anda tak terdengar sama sekali. Take your time—Anda bisa juga kok memancarkan passion Anda dengan berbicara...pelan...tapi...pasti...dan...yakin (dan jangan lupa juga untuk memberi jeda) supaya segala info yang disampaikan tergarisbawahi...dengan...baik.




    (Jeda.)

    Volume. Oke, Anda boleh saja berbicara seperti orang teater dengan suara yang lantang, atau Anda bisa juga berbicara dengan volume sedikit “kecil” untuk memastikan orang akan menyimak ekstrakeras atas apa yang Anda ucapkan. Namun, tentunya, hal tersebut akan bergantung pada kapasitas ruangan di mana Anda berada.

    Relax the Mouth. Ikuti latihan simpel berikut ini: angkat tangan lurus di atas kepala, tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan sembari menurunkan tangan. Lalu “lemaskan” bibir dengan cara, antara lain, meniru gerakan mengecup, mengatupkan bibir lalu tiup sampai bibir bergetar, serta terakhir ucapkan huruf “r” dalam durasi cukup lama. (Sahiri Loing / SW / Image: ra2studio / Shutterstock / Click Photos)