Jika hal ini sudah familiar, Anda butuh strategi untuk keluar. Ahli kencan Matthew Hussey akan menjelaskannya.
Anda Takut Mengungkapkan Sebuah Masalah
Karena setiap kali Anda melakukannya, dia akan mendatangi Anda dengan sebuah hinaan yang akan membuat rendah diri. Hasilnya? Anda menjadi seorang pengecut.
“Maafkan Aku” Bukanlah Bagian Dari Kosakata-nya
Kita semua melakukan kesalahan, hanya saja dia tidak... pernah. Dia akan memutar balikkan fakta di setiap percakapan yang membuat Anda selalu menjadi pihak yang bersalah. Walau Anda tahu Anda benar. Dan membuat Anda seperti orang gila.
Dia Tidak Akan Memberitahu Dia Terluka, Dia Akan Membalas Anda.
Jika dia berpikir Anda sedang flirting dengan pria lain, dia tak akan mengaku kalau dia tidak menyukai hal tersebut. Sebaliknya, dia akan memastikan Anda melihat dia sedang menggoda wanita lain. Dia selalu memilih untuk menyakiti Anda dibandingkan memberitahu perasaannya. Sangat. Tidak. Keren.
Dia Membuat Anda Terlihat Bodoh Di Depan Orang Lain
Di pesta, dia akan mendorong ego-nya dengan membuat Anda seperti orang bodoh. Sebenarnya, mendengar dia mengkritik cara pengucapan quinoa Anda adalah pembicaraan menyenangkan buatnya.
Dia Menjauh Saat Anda Berhasil dan Perhatian Saat Anda Sedih
Saat Anda mendapat promosi, dia akan menggerutu, “Jadi kamu akan menjadi budak perusahaan, ya?” Dia merasa terintimidasi karena Anda menjadi lebih kuat, dan dia akan terus mencari kekurangan Anda. Tapi saat Anda lemah, dia menjadi pria manis karena dia merasa menjadi orang penting lagi buat Anda. Pria yang baik akan menghargai potensi Anda, tapi dia tidak. (Eunike Freskanta/VP/Image:Dok. www.outnow.ch)