Berargumen dengan orang lain adalah hal yang tidak dapat dihindari dan melakukan hal tersebut tidak selamanya negatif, lho. Mereka yang mampu menanganinya dengan baik akan menjadikan argumen sebagai salah satu cara pengembangan diri. Tidak sulit kok untuk menjadi seseorang yang bijak dalam menghadapi argumen. Coba saja beberapa cara di bawah ini!
Dengarkan Sebelum Berbicara
Harus diakui, sulit untuk mendengarkan seseorang ketika Anda merasa memiliki pemikiran yang lebih baik. Namun, memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk mengungkapkan yang dia pikirkan sangatlah penting. Terlebih jika lawan bicara sedang dalam keadaan marah. Pada dasarnya, semua orang ingin didengarkan. Mendengarkan pemikiran orang lain menandakan Anda menghormati orang tersebut. Hal ini akan mengurangi suasana tegang saat berargumen dan mempermudah menemukan solusi yang terbaik.
Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Ladies, mengakui kesalahan dan meminta maaf bukan menandakan Anda “kalah” dalam argumen. Hal ini justru dapat membangun rasa hormat dan menghentikan perpecahan. Sering kali saat berargumen, Anda dan lawan bicara terlalu sibuk saling menyalahkan sampai-sampai lupa mencari solusi. Mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah cara termudah untuk menghentikan permainan saling menyalahkan tersebut sehingga argumen dapat berkembang menjadi sesuatu yang positif.
Jangan Malu untuk Bertanya
Ungkapan “Malu bertanya sesat di jalan” sangat berlaku saat Anda menghadapi sebuah argumen. Sebagian besar orang tidak tahu akar masalah dari hal yang diperdebatkan. Tidak jarang Anda dan lawan bicara mendebatkan dua hal yang berbeda dalam satu argumen. Cara termudah untuk menemukan akar masalah adalah menanyakannya kepada lawan bicara. Dengan begitu, Anda dan lawan bicara tidak akan “tersesat” di dalam argumen.
Bekerja Sama
Berargumen dengan seseorang bukan berarti Anda dan lawan bicara saling berkompetisi untuk memenangkannya. Tujuan dari argumen adalah untuk menemukan solusi yang memuaskan Anda dan lawan bicara. Seseorang yang menguasai seni berargumentasi yang baik tahu cara untuk bernegosiasi dan berkolaborasi dengan lawan bicara. Bekerja sama dengan lawan bicara akan membuat proses pencarian solusi menjadi lebih cepat. Tidak hanya itu, solusi yang dihasilkan juga tidak akan merugikan pihak manapun. (Hana Devarianti / VP / Im age: doc. JackF / iStock / Thinkstock)