Career

Memilih Aset untuk Investasi

  by: Redaksi       7/5/2014
  • Ladies, mungkin Anda sudah tidak asing mendengar kata aset. Ya, aset sesungguhnya merupakan sebuah alternatif dalam berinvestasi apabila Anda tahu aset apa yang dapat meningkat nilainya seiring berjalannya waktu.  Begitu juga sebaliknya, aset dapat menjadi tambahan pengeluaran apabila Anda tidak aware jenis aset apa saja yang malah menjadi beban.  Kali ini, financial planner Aidil Akbar Madjid & Asociates akan mengupas jenis aset  yang bisa menguntungkan sebagai investasi.

    Aset Konsumtif
    Dalam hal ini aset konsumtif berarti nilai dari aset yang ada bukannya bertambah, tetapi akan berkurang setiap periodenya. Berkurangnya nilai aset ini yang biasa disebut depresiasi (penyusutan). Secara umum, produk / barang yang digunakan untuk keseharian Anda masuk dalam kategori aset konsumtif. Logikanya, ketika sesuatu digunakan rutin untuk menunjang aktivitas sehari-hari, maka resiko depresiasi pun muncul. Aset jenis ini ‘memakan’ nilai uang yang sudah Anda investasikan sejak awal karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya depresiasi itu sendiri, seperti kerusakan, berubah bentuknya sebuah aset, dan lain sebagainya. Contoh umum dari aset konsumtif ini diantaranya kendaraan bermotor (mobil/motor), tas, jam, dan lain sebagainya yang secara periodik akan berkurang nilainya.

    Aset Produktif
    Kepemilikan aset produktif karakteristiknya lebih unik dari aset konsumtif, bahkan ada beberapa aset yang juga dapat dikategorikan sebagai aset konsumtif dan juga produktif.  Ketika benda-benda yang dikategorikan konsumtif tadi ternyata dapat menghasilkan sesuatu yang lebih, maka benda tersebut dapat tergolong aset produktif. Contohnya ketika Anda membeli mobil dengan cicilan sejumlah tertentu, lalu Anda menggunakan mobil tersebut untuk berbisnis rental mobil yang bahkan dapat memberikan hasil yang melebihi cicilannya, maka mobil tersebut bukan lagi menjadi aset konsumtif, melainkan menjadi aset produktif. Aset produktif lainnya yang sangat popular untuk investasi jangka panjang tidak lain dan tidak bukan adalah properti. Ya, membeli sebuah properti atau rumah tinggal sangat relevan dengan teori supply dan demand. Ketika ketersediaan akan lahan sudah tidak cukup menampung banyaknya permintaan, maka harga pun akan meningkat seiring berjalannya waktu. Oleh karenanya, kepemilikan akan jenis aset ini bagi yang mau mencicil masih sangat disarankan, bahkan cicilannya pun dapat dilakukan selama mungkin dikarenakan pada akhirnya nilai dari aset ini sendiri akan mengalahkan jumlah cicilannya. Selamat berinvestasi! (Amanda Utari/RW/Image: iStock/Thinkstock)