Lama menghilang, nama pria kelahiran 35 tahun lalu ini kembali mencuat setelah bermain di film The Raid 2: Berandal. Apa sebenarnya yang membuat ia kembali ke dunia film? Dan bagaimana reaksi mantan VJ MTV ini ketika ditanya tentang hal-hal romantis? Simak wawancara eksklusif Cosmo dengan Alex Abbad!
Cosmopolitan: Hai Alex, cukup lama menghilang dari dunia perfilman, kabarnya ada proyek lain yang sedang dikerjakan ya?
Alex Abbad: Setelah menyelesaikan film Rayya Cahaya di atas Cahaya awal tahun 2012 lalu saya sibuk main band. Tapi saat ada waktu luang, saya juga pergi ke Tulung Agung untuk melukis.
C: Lalu apa yang kemudian membuat Anda memutuskan kembali ke Jakarta dan bermain film?
A: Sebenarnya, ini bukan kali pertama saya ke Tulung Agung dan kembali bekerja di Jakarta. Setiap ada waktu luang, kira-kira empat bulan sekali, saya pasti ke sana dan kembali ke Jakarta saat pekerjaan akan dimulai. Seperti kemarin saat ditelepon Gareth Evans untuk mengerjakan The Raid 2: Berandal, saya langsung kembali ke Jakarta.
C: Pengalaman menarik apa saja yang Anda rasakan saat bermain di film ini?
A: Banyak! Salah satunya waktu beradegan di sawah pas jam 12.00 siang hari. Saat itu saya mengenakan long coat, turtle neck, sarung tangan, plus karena berat badan saya masih kurang dari target jadi saya harus menggunakan artifisial perut. Kebayang kan panas sekali, tapi dalam adegan itu saya diharuskan terlihat kedinginan.
C: Memang berapa target berat badan Anda seharusnya saat syuting The Raid 2: Berandal?
A: Saya diminta untuk menggemukan badan dari 65kg sampai 80kg lebih. Saya harus makan lima kali sehari, padahal saat itu kita juga sedang melewati bulan puasa. Jadi pas buka puasa, saya langsung makan banyak. Tengah malam, ketika orang-orang bersiap untuk tidur, saya justru ditungguin untuk makan. Dan setelah syuting selesai, ternyata untuk menurunkan berat badan itu jauh lebih sulit daripada menaikan berat badan.
C: Karier Anda sepertinya sedang berjalan mulus. Lalu bagaimana dengan kekasih? Punya karakter tersendiri dalam mencari wanita idaman?
A: Sekarang sih saya lebih menunjukan siapa saya sebenarnya dan tinggal melihat respon dari si wanita, apakah ia bisa menerima saya atau tidak. Tapi, menurut saya intelektual menjadi salah satu faktor penting. Wanita yang memiliki wawasan luas tentu lebih menyenangkan diajak diskusi. Saya juga kurang suka wanita yang terlalu cantik, karena membosankan. Saya lebih suka wanita yang unik.
C: Jadi, Anda termasuk pria romantis nih...
A: Saya akui saya memang termasuk orang yang sangat romantis. Contoh keromantisan saya misalnya saat banyak pria mengajak kekasihnya untuk menikmati makan malam di sebuah restoran, saya justru mengajak kekasih untuk dinner di sebuah gedung yang sedang dibangun. Untungnya, saya punya banyak teman arsitek, hehe. Jadi, malamnya itu saya set up semuanya sendiri, mulai dari karpet, lilin, hingga memasak menu makanannya sendiri.
C: Kalau kencan unik nan romantis ala Alex Abbad itu seperti apa?
A: Hmm, saya suka ajak pasangan saya jalan-jalan ke pasar tradisional. Jadi kalau dia meminta saya untuk menemani clubbing, setelah itu saya akan ajak dia berpetualang di pasar tradisional. Itu seru lho.
C: Pengorbanan terbesar apa yang pernah Anda lakukan untuk pasangan?
A: Pengorbanan terbesar dan masih diingat sampai saat ini adalah yang pernah saya lakukan untuk mantan kekasih. Dia kebetulan orang Perancis yang tinggal di sini. Saat dia akan kembali ke negaranya, ia tidak ingin saya mengantarnya ke bandara. Tapi, saya nekad memberikan surprise. Di tengah jalan dari lokasi syuting, saya baru sadar kalau dompet saya ketinggalan. Jadi, dengan kekuatan persuasif, saya harus merayu mulai dari tukang parkir hingga petugas bandara agar bisa masuk tanpa kartu identitas. Bahkan saya juga sempat membujuk satu anak kecil untuk memberikan balonnya supaya saya bisa berikan pada si dia, hahaha!
Teks: Adhia Azka
Editor: Vidi Prima
Fotografer: Hanafi
Stylist: Dheniel Algamar/Vidi Prima
Lokasi: Cloud Lounge and Living Room
Makeup & Hair do: LT Pro
Wardrobe: ZARA Man, Banana Republic, Massimo Dutti.