You’re happy with your man, dan ia baru saja melamar Anda dengan cara yang sangat tak terduga. Anda ingin segera menjawab “I do”, tapi ada satu alasan yang membuat Anda ragu: he’s a financial disaster. Anda boleh saja mengiyakan, tapi jangan sebelum Anda melakukan tiga hal berikut.
Mendiskusikan Masalah Finansial Dengan Serius
Anda sadar betul kegemaran si dia hang out bersama para sahabat kerap disokong oleh kartu kredit, tapi Anda juga tahu ia tidak suka dikonfrontasi dengan hal-hal yang serius. Well, daripada mengatakan, “Aku gak suka dengan kebiasaan kamu menghambur-hamburkan uang,” lebih baik Anda mulai dengan, “Kamu gak pernah khawatir ya dengan berapa besar utang kamu, apalagi dengan bunga yang mesti dibayar?” Tujuannya adalah memulai diskusi, bukan konfrontasi.
Ciptakan Sebuah Pengalihan
Oke, tak ada yang suka pasangan yang terlalu maksa; apalagi yang terus-menerus membuat interaksi dalam relationship berkisar tentang uang. Jadi, daripada Anda terus mengeluh dan cemberut soal kebiasaan buruknya, carilah pengalihan kegiatan. Bila ia suka makan di luar, ajukanlah ide untuk makan di rumah, semisal, tiga kali seminggu. Perlihatkan padanya kalau Anda juga terlihat sangat seksi bila memakai celemek. Bila tak biasa memasak, belilah buku atau browsing di internet untuk cara membuat makanan favoritnya. You get the point: Ciptakanlah peluang supaya si dia bisa mengurangi pengeluaran.
Be a Tough Lady
Well, okay, Cosmo tadi bilang tidak ada yang suka pasangan yang pushy, tapi bila niat baik Anda tetap tak membuahkan hasil lantaran dia tidak merasa ada yang salah, maka mungkin sudah waktunya Anda memasang sikap yang tegas dan berkata apa adanya. If he really loves you then he will change his (bad) behavior. Bila tidak—waktunya untuk say buh-bye, ladies! “Seseorang yang tidak bisa memperlakukan uang dengan hormat kelak juga tak akan bisa memperlakukan Anda dengan hormat,” ujar pakar keuangan, Suze Orman. (Sahiri Loing / SW / Image: Tijana87 / iStock / Thinkstock)
