Beauty

The Finger Trap Test, The New Bikini Bridge?

  by: RedaksiCosmopolitan       2/6/2014
  • Hello beauty junkies! Masih berusaha mengikuti tren thigh gap atau bikini bridge? Please, that's so last month. Perkenalkan, cara pemberi definisi “cantik” terbaru, langsung dari China, The Finger Trap Test!

    Tempelkan jari telunjuk pada hidung, lalu tempelkan tangan Anda di dagu. Bila bibir Anda tidak menyentuh jari maka, congratulations, Anda cantik! Bila bibir Anda menyentuh jari maka, sayang sekali, berarti Anda belum memenuhi definisi cantik. Sejauh ini, yang termasuk dalam geng cantik adalah Gisele Bundchen, Angelina Jolie dan Kate Middleton. Yang kurang beruntung? World's Most Beautiful Woman 2014 menurut People Magazine, Lupita Nyong'o, the Queen B aka Beyonce, Victoria Beckham, dan Audrey Hepburn. Hmm..

    The Finger Trap Test menimbulkan kontroversi. Berpuluh-puluh artikel di internet membahas tren ini. Bisa ditebak, isinya kebanyakan tak setuju, bahkan mengecam dan menyebut tes ini konyol. Dari mana sebenarnya fenomena ini berasal? Ternyata semuanya bermula dari sebuah meme Jepang yang ditiru oleh aktris cantik Zhang Xinyi. Zhang Xinyi, yang konon juga gagal melewati “tes kecantikan” ini, membuktikan kegagalannya dengan sebuah selfie yang ia upload di dunia maya. Hal ini memancing para fans untuk berlomba-lomba memasang foto mereka sedang menjalani tes tersebut. Tes yang disebut juga dengan “Beauty And Ugliness Identification Method” ini pun mewabah di Weibo, social media milik China dan telah memancing lebih dari 200.000 diskusi aktif.

    Konsep korelasi kecantikan yang dinilai dari bentuk samping hidung, bibir dan dagu sebenarnya sudah hadir dari tahun 1950an. Konsep yang disebut dengan Rickett's E-Plane ini ditemukan oleh seorang orthodontis bernama Robert Rickett, yang menciptakan teori bahwa untuk mendapatkan bentuk profil wajah yang indah, maka bibir bawah seharusnya berjarak 2 mm di belakang garis E-Plane, atau garis lurus yang ditarik dari ujung hidung ke ujung dagu, sedangkan 4mm untuk bibir atas. Rickett menyatakan, bila bibir menyentuh E-Plane maka senyuman pasien akan terlihat kurang maksimal karena bibir dan gigi yang mendominasi, namun, jarak bibir yang jauh dari E Plane pun dinilai tidak sempurna karena senyuman akan tertutup oleh hidung dan dagu. (Tunggu dulu, jadi bila mengikuti teori Dr. Ricketts maka Gisele atau Kate Middleton juga belum termasuk dalam kategori cantik, dong?)

    Teori E-Plane jelas memudahkan Dr. Ricketts untuk membantu pasien-pasiennya mendapatkan struktur gigi dan mulut yang baik, seperti halnya kawat gigi tentu membantu untuk mendapatkan postur mulut yang lebih indah. Namun bagaimana dengan kita, para wanita kurang beruntung yang telah menggunakan kawat gigi selama 3 tahun dan tetap tak melewati tes tersebut?

    Well, jangan terlalu dipikirkan ladies. Bila Gisele atau Victoria Beckham saja belum masuk kategori cantik maka mungkin tes ini bukan alat ukur yang paling pasti (dan masuk akal) untuk menilai siapa yang cantik dan siapa yang tidak. Perawatan gigi rutin seperti menyikat gigi, flossing dan mengunjungi dokter gigi 2 kali setahun demi menghasilkan gigi sehat dan senyuman cerah yang tulus tentu lebih penting dari bentuk wajah Anda dilihat dari samping, bukan? (Ainjia Paat / TA / Image: various)