Penasaran apakah saat ini kamu memiliki erat badan yang “sehat”, babes?
Biarkan Cosmo memberikan satu pengetahuan baru: kecuali kamu merasakan adanya masalah kesehatan yang berkaitan dengan angka di timbangan, kamu sebenarnya tidak terlalu butuh untuk menurunkan berat badan, k?
Fakta lainnya: beberapa dari kita secara alami memiliki berat badan yang berlebih, ada juga yang justru kekurangan berat badan, dan sebenarnya tidak ada tipe badan yang benar-venar valid. Ya, kelebihan berat badan memang kerap dikaitkan dengan banyaknya masalah kesehatan, tetapi overweight juga bukanlah penanda kesehatan seseorang secara pasti. Plus, menurunkan berat badan sebenarnya juga tidak selamanya membuat kamu menjadi lebih sehat.
Jadi untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh atas kondisi kesehatanmu, kamu jelas perlu untuk melihat dari beberapa faktor seperti: apa yang kamu rasakan, apakah kamu tipe yang mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan bagaimana hasil dari medical check up tahunanmu, ujar Loneke Blackman Carr, PhD, RD, seorang asisten profesor nutrisi kesehatan masyarakat dan komunitas di Universitas Connecticut. Selama kamu merasa bahagia dengan seluruh aspek kesehatan yang ada dalam dirimu, maka kamu akan baik-baik saja.
Banyak yang bilang, memiliki berat badan berlebihan dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan ini memberi tekanan pada arteri dan persendian, ujar Dr. Blackman Carr. Membawa kelebihan lemak tubuh juga bisa menimbulkan peradangan, tambah Myo Nwe, MD, seorang spesialis penyakit dalam yang tinggal di South Carolina, Amerika. Seiring berjalannya waktu, peradangan dalam tubuh dapat menimbulkan efek samping berupa penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan serangan jantung.
So uh, bagaimana kita bisa tahu apakah berat badan saat ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan? Cara terbaik, tercepat, dan termudah adaah dengan membuat janji pertemuan dengan dokter atau ahli gizi dan diet bersertifikasi apabila kamu merasa khawatir, tutur Dr. Blackman Carr. Mereka akan membantu menilai dari bagaimana kebiasaan makan serta olahraga untuk melihat apakah ada yang perlu diubah. Dan pola makan serta olahraga terbaru kamu nanti haruslah yang sudah disetujui oleh dokter atau ahli gizi. Ingat, mendapat bantuan dari pihak profesional adalah langkah yang penting.
Ini dia 7 tanda kamu perlu membuat janji ke dokter demi alasan kesehatan:
1. Terasa sakit saat harus berpindah dari satu titik ke titik lain
Apabila kamu sering merasa sakit saat melakukan aktivitas harian seperti berjalan ke arah mobil atau naik-turun tangga, itu bisa jadi tanda kelebihan berat badanmu mulai mengenai area persendian, ujar Wendy Leonard, RDN, founder dari Rhode Island Nutrition Theraphy.
Kalau itu masalah yang kamu rasakan akhir-akhir ini, menurunkan berat badan bisa membantu meredakan tekanan yang ada di persendianmu. Ini juga akan mengurangi rasa sakitnya. Yay!
2. Suara dengkuranmu begitu keras dan kamu selalu bangun dengan kepala pusing
Perhatian: kalau saat menginap temanmu mengatakan suara dengkuranmu begitu keras dan kamu jarang bisa tidur nyenyak, kamu mungkin menderita sleep apnea.
Pada dasarnya itu adalah gangguan tidur yang terjadi karena adanya masalah pernapasan yang tidak teratur. Saat tubuh menyimpan lemak di area leher, itu dapat mempersempit jalan napas kamu dan menyebabkan pernapasanmu menjadi lebih pendek atau berhenti sejenak.
Jika kamu merasakan tanda ini, segeralah menghubungi dokter agar mendapat diagnosa dan perawatan yang tepat.
3. Dokter mengatakan kamu memiliki tekanan darah tinggi
Apabila kamu memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, menurunkan berat badan sekitar 2-3 kilogram dapat membantu menurunkan tekanan darah sebab sistem kardiovaskular tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, ujar Leonard.
Hal seperti mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan dan tekanan darah dalam jangka panjang. Ini adalah pengetahuan di luar dari apakah kamu harus menurunkan berat badan atau tidak, tambah Dr. Blackman Carr.
4. Kamu memiliki kolesterol yang tinggi
Bukan menurunkan berat badan yang membantunya melainkan kebiasaan hidup yang menyertainya. Seperti memerhatikan kadar nutrisi pada menu makananmu dan berolahraga lebih giat dari biasanya.
Olahraga dan diet dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, yang mana menurunkan risiko kamu terkena masalah jantung, jelas Leonard.
5. Kamu memiliki diabets tipe 2 atau didiagnosa berpotensi diabetes
Ini adalah kasus lainnya di mana kamu harus berkonsultasi ke dokter, tetapi kalau kamu sering merasa haus yang ekstrem atau ingin selalu buang air kecil serta memiliki kenaikan indeks massa tubuh setiap tahunnya ada kemungkinan kamu terkena diabetes tipe 2 atau pra-diabetes. Tidak semua dokter akan mengatakan kamu memasuki tahap pra-diabetes, jadi jangan ragu untuk bertanya tukas Dr. Blackman Carr.
Kabar baiknya: kondisi tersebut masih bisa diatasi dengan cara menurunkan berat badan. Saat kamu memiliki kelebihan lemak dalam tubuh itu jelas akan berdampak pada sejumlah organ seperti pankreas. Dan pankreas bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengeluarkan insulin, sebuah hormon yang mengontrol kadar gula darah di dalam darah.
Jadi saat kamu mengurangi berat badan, pankreas akan bekerja lebih baiik dan bisa mengontrol kadar gula dalam darah secara efektif. Itu artinya = tidak ada diabetes, ujar Dr Leonard. Tetapi saat berat badanmu naik, ada peluang kamu juga bisa kembali ke kondisi kesehatan yang buruk tersebut, tambahnya.
6. Berat badanmu terus naik secara signifikan setiap tahunnya
Adalah hal yang normal apabila manusia mengalami kenaikan berat badan seiring bertambahnya usia. Tapi jika setiap tahunnya berat badanmu naik sekitar 5 kilogram dan terus bertambah, sebaiknya kamu waspada, tutur Dr. Blackman Carr.
Kenaikan berat badan yang signifikan tersebut dapat membawa efek negatif. Konsultasikanlah hal ini kepada doktermu untuk mencari tahu apa penyebab sebenarnya.
7. Keluargamu memiliki riwayat penyakit kanker payudara atau kanker kolorektal
Menurut Dr. Blackman Carr, kedua jenis kanker di atas kerap dikaitkan dengan obesitas, jadi para ahli merekomendasikan untuk selalu menjaga pola makan dan melakukan sejumlah aktivitas fisik untuk mengurangi kemungkinan terkena keduanya.
Lalu kelebihan lemak dapat membuat tubuh memproduksi estrogen yang juga berkaitan dengan kanker payudara serta itu merupakan jenis hormon yang dapat mendorong pertumbuhan tumor, menurut National Cancer Institute.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan.com / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Giovani Untari / Images: Dok. Lisa from Pexels.com, Jonathan Borba from Pexels, SHVETS production from Pexels, Maksim Goncharenok from Pexels.com, Anna Tarazevich from Pexels.com / Layout Opening: S. Dewantara).