Better You

While You're Waiting For The Baby

  by: RedaksiCosmopolitan       17/7/2013
  • Anda dikatakan hamil begitu dua garis positif di test pack menunjukkan warna merah. Begitu datang ke dokter kandungan, maka umur janin Anda dihitung sejak hari pertama dari menstruasi terakhir Anda. Dalam hitungan normal, maka Anda akan melahirkan di hari ke-280 atau di minggu ke-40. Tapi, ada juga yang sudah melahirkan sebelum minggu ke-40 yakni antara minggu ke 37-41 dan ini pun termasuk normal.
    Kehamilan yang lebih dari usia 41 minggu disebut sebagai overdue pregnancy atau post term pregnancy. Anda yang berisiko mengalami kehamilan lebih bulan ini antara lain, yang tidak ingat tanggal persis hari pertama haid terakhir Anda, mengalami kehamilan pertama, obesitas, ada riwayat overdue pregnancy di keluarga, serta janin dalam kandungan Anda berjenis kelamin laki-laki.
    Penyebab lain kehamilan lebih bulan ini terjadi karena ada masalah dalam plasenta Anda, tapi kasus ini jarang ditemui. Namun, apapun alasannya kehamilan yang di luar batas normal tentu membuat Anda kelelahan. Punggung Anda akan terasa lelah, lutut dan betis Anda pun akan lebih mudah pegal. Belum lagi Anda mungkin sulit tidur karena ketidaknyamanan dan kecemasan menanti Si Bayi yang tak kunjung tiba.

    Hang in There, Little One!
    Cosmo Pregnancy paham betul bagaimana tidak enaknya perasaan Anda di masa menunggu ini (Sebelum usia 41 minggu). Nah, daripada pikiran Anda dipenuhi hal negatif mengenai Si Kecil yang masih betah di dalam perut Anda, ikuti saran berikut saja, yuk.

    • Terima kenyataan. Adalah wajar bila Anda merasa frustasi atau kecewa. Berdamailah dengan perasaan emosi Anda agar Anda siap menjalani persalinan dengan tenang.
    • Lebih banyak waktu di rumah. Setelah Si Bayi lahir Anda akan sibuk mengurusnya, sehingga Anda akan lebih sedikit punya waktu untuk diri sendiri. Di waktu ini, Anda bisa melakukan hobi Anda seperti membaca, menonton DVD, makan, atau sekadar rebahan di kasur.
    • Berkencan dengan pasangan. Waktu kencan berdua pasangan juga akan berkurang dengan kehadiran anak. Jadi, puaskan diri Anda bermanja-manja pada suami dengan makan di restoran favorit atau menonton film drama kesukaan Anda.
    • Mencoba saran tradisional. Ada yang bilang, mengonsumsi makanan pedas atau aktif berhubungan seksual dapat membantu mempercepat proses persalinan. Kebenaran hal ini memang belum terbukti 100%, tapi tidak ada salahnya dicoba ya, Moms, selama itu tidak menganggu kesehatan Anda.
    • Tetap berhubungan dengan layanan kesehatan terdekat. Anda tidak pernah tahu kapan bayi Anda akan lahir. Di masa menunggu ini pula, Anda butuh cek rutin yang lebih sering ke dokter kandungan atau bidan Anda. Setidaknya ‘bekal’ dari paramedis membuat Anda yakin dan siap menuju persalinan.

    Lalu Bagaimana?
    Seperti sudah Cosmo Pregnancy jelaskan, kehamilan Anda disebut overdue jika Anda belum juga melahirkan setelah usia kehamilan Anda lebih dari 41 minggu. Saat inilah, Anda perlu menemui dokter kandungan untuk mengecek kandungan. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti :





    • Mengecek tekanan darah dan kadar protein dalam urine Anda.
    • Mengecek posisi janin serta ukuran atau berat badan janin.
    • Seizin Anda, dokter juga akan mengecek vagina untuk melihat apakah dinding rahim Anda sudah lembut dan melebar, yang menandakan kesiapan bersalin.
    • Jika tanda-tanda persalinan belum juga ada dalam diri Anda sementara kehamilan Anda sudah menginjak minggu ke-42 misalnya, maka Anda bisa memilih untuk diinduksi sebagai cara untuk merangsang persalinan.
    • Di negara maju, induksi sering dilakukan. Persentasenya adalah 20%, artinya 1 dari 5 wanita hamil melalui proses induksi. Tapi jika Anda masih ragu untuk induksi, Anda bisa pulang ke rumah dan menunggu selama dua hari hingga kontraksi alami datang.
    • Sepanjang 1-2 hari itu, ada baiknya bidan mengunjungi Anda untuk mengecek detak jantung janin dengan menggunakan mesin CTG (cardiotocography) dan melakukan USG untuk melihat pergerakan bayi serta jumlah air ketuban di dalam rahim Anda. Atau jika Anda ingin mencoba resep tradisional boleh saja. Asal sebelum memasukkan apapun ke dalam tubuh Anda– yang artinya, janin akan ikut mengonsumsinya– Anda HARUS berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim dokter yang mengontrol kandungan Anda. (Lenny Delima/Image:Dok.Cosmo Pregnancy)