Anda boleh saja berbangga atas sexual appeal Anda yang cukup tinggi, tapi bila Anda berencana untuk tampil seksi saat presentasi dengan intipan cleavage yang menggoda, well, don’t. Here’s the naked truth...
Sex is Diverting
Menurut studi oleh MediaAnalyzer Software & Research, hanya 9,8% pria mengingat produk dan nama brand yang dijual setelah menonton iklannya yang sarat imaji seksual, dibandingkan 20% yang mengingatnya setelah diperlihatkan iklan dengan konten yang netral. Para peneliti studi tersebut menyebut fenomena ini sebagai the vampire effect, yaitu dampak konten provokatif yang ampuh mengalihkan perhatian dari pesan yang ingin disampaikan. Maka janganlah pakai busana yang terlalu ketat bila ingin pesan meeting Anda tersampaikan dengan baik.
Seks di Mata Para Wanita
Surprisingly, ternyata hasil riset tersebut tak jauh berbeda, lho: hanya 10.85% wanita ingat produk dan nama produk dari iklan seksual versus 22.3 persen yang ingat dari iklan netral). Well, men and women are sexual beings, dan Cosmo yakin bila Anda ditanya detail plot Magic Mike—you wouldn’t remember it! Walau begitu, menurut studi yang dipublikasikan di Psychological Science, konten seksual biasanya akan dipandang negatif oleh wanita, kecuali kalau konten tersebut ditemani oleh produk yang premium. So that’s why we’re such a fan of Sex and The City!
Dress to Impress, But Not Too Much
Okay, Anda mungkin berpikir hal ini justru kontraproduktif terhadap kebebasan untuk berekspresi, tapi sayangnya, there are rules when it comes to professional environment. Tahukah Anda, menurut studi wanita yang mengenakan busana “sopan” lebih condong diberikan promosi dibandingkan mereka yang berpenampilan (terlalu) seksi? So, lebih baik ikutilah etiket busana kantor perusahaan Anda (atau bila ingin kelonggaran, perhatikan cara berpakaian para eksekutif wanita di kantor Anda), dan bila Anda sudah jadi CEO—you can dress up anyway you like! ( Sahiri Loing / SW / Image: various )
