Anda dan si dia sering menonton film XXX untuk memperkaya ide-ide liar di atas ranjang? Hmm, mulai hati-hati ya, ladies. Kelompok peneliti Australia yang tergabung dalam Women's World Conference di University of Ottawa mempresentasikan bahwa: watching porn affects our sex lives and relationships negatively.
Why?
Satu hal yang wajib Anda ingat, darling! Sesi bercinta yang ditampilkan dalam semua film biru adalah akting. Bukan kepuasan sungguhan yang mereka pamerkan akibat orgasme fantastis dari pihak lawan. Interestingly, adegan-adegan ini justru kerap membuat Anda dan pasangan mengidamkan orgasme luar biasa bak bintang porno di film itu. Padahal sesungguhnya, mereka hanya diminta sang sutradara untuk pura-pura berpuas diri.
The Effect
Saat Anda dan si dia sedang beraksi, Anda pasti ingin memberi dan mendapat orgasme dahsyat ala film XXX yang in fact, amat sulit diwujudkan. Hmm, tidak usah heran jika itu terjadi, The Ottawa Citizen dalam salah satu laporannya mengatakan bahwa “When it comes to pornography, life is starting to imitate art, and that's something both women and men should worried about”
Physical Expectation
Persis seperti bintang film pada umumnya, bintang film jenis ini juga dituntut untuk punya kelebihan pada bagian-bagian inti penunjang aktivitas seksual mereka. Sebut saja seperti bukit kembar yang luar biasa bundar dan kencang, Mr. Happy yang seakan bisa ereksi sepanjang masa dengan ukuran dan bentuk yang sungguh wow, tubuh perempuan yang sintal, dan juga tubuh pria yang sangat kekar.
The Effect
Pemandangan ini membuat sebagian besar orang (yang sering menontonnya) membentuk standar tentang tubuh sempurna untuk mencapai klimaks dalam bercinta. Hal ini tentu saja mau tidak mau ikut mengintimidasi perasaan Anda atau si dia yang pada kenyataannya mungkin memang tidak memilikinya. Hmm, tidak mungkin kan honey, Anda minta si dia untuk minum viagra terus menerus sambil nge-gym setiap hari. Atau Anda sampai harus menambahkan silikon pada payudara yang sebenarnya sangat normal itu.
It's Not A Normal Sexual Activity
Bahayanya lagi, bagi Anda atau pasangan yang belum pernah sama sekali melakukan hubungan seks namun kerap menonton porn film, maka seluruh aktivitas percintaan seakan memang harus seperti itu. Padahal, film-film ini dibuat untuk merealisasikan imajinasi liar para pembuatnya. So, adegan-adegan pecutan keras atau penyiksaan perempuan yang digambarkan bisa meningkatkan libido pria sampai ke puncak tertinggi sesungguhnya bukanlah perilaku seks yang normal dan disarankan oleh para seksolog.
The Effect
Interpretasi yang salah atas adegan-adegan ini akan menimbulkan rasa sakit luar biasa bagi lawan bercinta yang diajak ber-hardcore ria. Tolong dipahami ya, dear! Ajak pasangan Anda bicara sebelum bercinta dan salinglah mengingatkan bahwa baik Anda maupun si dia bukan porn star.
Well, jadi jangan terlalu banyak berimajinasi tentang adegan dalam film-film biru ya, love! Tingginya khayalan dan harapan yang dibarengi dengan kenyataan yang tidak sesuai sudah pasti bisa membahayakan aktivitas seksual Anda berdua. Be a smart audience! (Rengganis Parahita/FT/Image: Google)