Peselancar wanita di Indonesia dapat dihitung dengan jari. That's why sosok yang satu ini menjadi sorotan Cosmo. Kegemarannya "menari" di atas ombak sudah membawa nama Indonesia di mata dunia, lho.
Sejak kapan Anda suka surfing?
Ayah saya juga seorang peselancar, jadi saya memang sudah akrab dengan dunia selancar dari kecil. Tapi mulai ditekuni di umur 12 tahun. Lucunya, sewaktu ingin belajar saya tidak diizinkan oleh orang tua. Mungkin karena saat itu belum ada surfer wanita.
Enaknya jadi peselancar wanita?
Saat surfing yang mendominasi adalah pria. Dan ketika melihat ada peselancar wanita, saya suka didahulukan dan diberikan ombak.
Ceritain dong pengalaman unik selama jadi surfer?
Saat trip ke Mentawai. Dua minggu di atas boat bersama delapan peselancar lainnya yang berasal dari berbagai negara. Nah, peselancar yang ikut dalam trip ini memang dipilih khusus untuk mengikuti pelatihan surfing di Mentawai. Di awal perjalanan, saya benar-benar tidak kenal siapa-siapa dan saya adalah satu-satunya wanita. Tapi sekarang, kami jadi akrab bahkan dengan pelatih yang merupakan juara dunia di bidang surfing.
Tip surfing untuk pemula khususnya wanita?
Jangan melawan arus. Jika tergulung ombak coba relaks saja. Karena Anda sedang berada di laut dan air laut akan membuat tubuh mengambang. Oh ya, jangan pernah takut hitam, justru Anda akan semakin menarik dengan kulit eksotis.
Anda sering bersentuhan dengan matahari, bagaimana trik dalam merawat kulit?
Saat surfing, saya sering memakai bikini jadi otomatis kulit bagian belakang terpapar matahari secara langsung. Sunburn adalah masalah yang kerap dialami para peselancar, tak hanya wanita, surfer priapun demikian. Pakai sunblock itu pasti juga spa setelah surfing. Dan tidak lupa memakai pelembab kulit.
Kegaiatan lain di luar surfing?
Dulu saya penari Bali, suka ikut lomba bahkan dipanggil menari untuk wedding ceremonial. Ya sekarang menarinya di atas ombak, hahaha. Selain surfing, saya juga menjalankan sebuah bisnis. Karena saya memang tidak ingin bekerja untuk orang lain, jadi saya memutuskan untuk membuka coffee shop di wilayah Bali, namanya The Cabin Coffee Shop dan Butter Bali Shop.
BACA JUGA
Exclusive Interview: Si Kaki Jenjang, Kelly Tandiono
Exclusive Interview: Curhatan Seorang Marshanda
Exclusive Interview: The Oriental Hunk Morgan Oey
Akreditasi:
Fotografer: Rakhmat Hidayat
Stylist & Penulis: Salli Sabarrang/SW
Makeup & Hair: Rosa
Lokasi: Sanctoo Villa, Bali
Wardrobe: Rip Curl