Better You

Sexy Body & Healthy Baby

  by: RedaksiCosmopolitan       24/9/2013
  • Tampil seksi, bugar, namun asupan ASI tetap melimpah selama masa menyusui? Siapa yang tak mau! Dengan menjaga pola makan sehat dan nutrisi seimbang, Anda pun bisa kembali terlihat bak Beyonce, in no time.

    Rule #1: Variation
    Variasi dan keseimbangan nutrisi adalah kunci dari diet seimbang. Lagipula tujuan diet adalah membentuk pola makan sehat untuk mendapatkan berat badan tubuh yang ideal. Bukan agar tubuh Anda jadi kurus. Mengonsumsi berbagai karbohidrat, protein, dan lemak, akan membuat Anda merasa lebih kenyang dan nutrisi di tubuh pun tercukupi. Karbohidrat kompleks seperti whole grain dan sereal, atau pun buah segar dan sayuran, bisa menyediakan nutrisi buat tubuh Anda dan membuat energi di dalam tubuh jadi tahan lebih lama.

    Rule#2: Aim for the Unsaturated Fat
    Selama ini Anda tentu berpikir bahwa lemak harus dihindari karena tidak bagus buat tubuh dan bisa meningkatkan kadar kolesterol. Tak sepenuhnya betul, lho karena tubuh tetap butuh lemak dan tak semua kolesterol itu tak baik buat tubuh. Nah, yang harus pastikan Anda mengonsumsi sumber lemak tak jenuh, yang justru bisa menyehatkan jantung karena memiliki kemampuan untuk menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan meningkatkan HDL (kolesterol baik). Makanan seperti canola oil, olive oil, ikan, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian, semuanya merupakan sumber makanan berlemak tak jenuh.

    Rule #3: Go Organic!
    Meskipun sampai sekarang penelitan masih terus dilakukan, yang sudah pasti diketahui adalah paparan terhadap zat kimia bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh bayi Anda untuk jangka panjang. Berikut tip menghindarinya.



    • Konsumsilah berbagai jenis makanan.
    • Ketahui jenis sayuran dan buah apa saja yang memiliki kadar pestisida yang tinggi. Selalu cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi, atau kupas kulitnya. Dan jika ada pilihan buah atau sayur organik, itu lebih baik.
    • Selalu utamakan makanan lokal. Makanan yang telah melalui perjalanan panjang untuk sampai ke tempat Anda, biasanya mengandung lebih banyak pestisida atau pengawet.
    • Pilih daging yang mengandung sedikit lemak, serta buang lemak dan kulit sebelum Anda memasak. Karena zat kimia biasanya tersimpan di dalam lemak.
    • Pertimbangkan untuk meminum air yang terfilter dengan baik sehingga bebas dari kandungan kimia selama masa menyusui.

    Rule #4: Be Picky with the Fishy
    Ikan adalah salah satu makanan sehat yang penting untuk dikonsumsi terutama selama masa menyusui. Bahkan American Heart Association pun merekomendasikannya. Beberapa jenis ikan (terutama cold water fish), juga mengandung DHA dan EPA , serta omega-3 yang berperan sangat besar untuk perkembangan otak dan mata pada anak, yang terus berkembang selama satu tahun pertama usia bayi Anda (bayi Anda mendapatkan omega-3 ini dari ASI).
    Sebaiknya, makanlah sampai sekitar 12 ons dari setiap jenis ikan dan seafood setiap minggunya. Jika bukan penyuka seafood, Anda bisa coba mengonsumsi suplemen omega-3. Namun pastikan kalau Anda sudah berkonsultasi dulu sebelumnya untuk menanyakan berapa banyak dosis yang dibutuhkan.



    Rule #5: Drink! Drink! Drink!
    Ketika Anda menyusui, maka tubuh membutuhkan hampir empat liter cairan setiap hari termasuk cairan dari makanan yang Anda santap, seperti sayuran atau buah-buahan. Tapi tak perlu sampai menakar dan menghitung tiap kali minum. Guideline paling mudah untuk diikuti adalah dengan langsung minum segera setelah Anda merasa haus. Dan jika warna urine Anda bening atau kuning terang, artinya cairan di tubuh Anda bagus. 


    Rule #6: Flavour Fiesta
    Masih ingat kenapa orangtua atau bahkan nenek Anda kerap menasihati untuk menghindari makanan pedas, karena nanti bayi Anda pun akan ikut kepedasan. Ternyata itu mitos, Moms. Karena ternyata, selama makanan pedas tak menyebabkan rasa mulas maka tak apa untuk terus dikonsumsi. Rasa pedas timbul karena senyawa capsaicin pada cabai yang bisa membuat lidah panas dan terasa seperti terbakar. Senyawa ini memang bisa saja masuk ke dalam ASI, namun tak cukup kuat untuk membuat bayi kepedasan. (Yoanita Listiawati/Image:Dok.Cosmo Pregnancy)



    tags: mom, asi, food