Career

5 Kebiasaan Perusak Karier

  by: RedaksiCosmopolitan       28/5/2015
  • Harus diakui, setiap orang memiliki kebiasaan buruk yang sulit dihindari. Akan tetapi, Anda sebaiknya mulai berhenti melakukan kebiasaan buruk di bawah ini, karena ternyata kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat merusak karier!

    Selalu Bersikap Negatif

    Bergosip, merengek, atau mengeluh mungkin sudah menjadi kebiasaan di kantor. Padahal hal tersebut dapat mengancam pekerjaan Anda. Amy Hoover, presiden dari Zoo Talent, menjelaskan bahwa seorang karyawan yang selalu bersikap negatif akan dianggap sebagai “kanker” dalam tim. Ini tentu membuat rekan kerja bahkan sang atasan tidak nyaman bekerja dengan Anda.

    Datang Terlambat

    Ladies, hentikan kebiasaan Anda yang sering datang terlambat ke kantor. Datang terlambat akan memberikan kesan yang buruk bagi perusahaan. Ini seolah-olah menunjukkan kalau Anda tidak peduli dengan pekerjaan yang dimiliki. Tidak hanya itu, karyawan yang datang terlambat akan dianggap sebagai seseorang yang ceroboh dan tidak dapat diandalkan.

    Ketagihan Media Sosial



    Selama di kantor, berapa kali Anda membuka media sosial? Lima kali, sepuluh kali, atau jangan-jangan terlalu sering hingga menganggu pekerjaan? Kebiasaan ini ternyata tidak baik dilakukan selama berada di kantor, lho. Percaya atau tidak, ketagihan media sosial dapat membuat seseorang dipecat. Perusahaan menganggap ketagihan media sosial akan membuat seseorang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

    Tidak Sopan



    Sopan santun adalah hal yang penting, tidak terkecuali ketika berada di kantor. Hal sederhana seperti mengatakan “tolong” ketika meminta bantuan atau “terima kasih” saat orang lain memberikan sesuatu menjadi hal yang wajib dilakukan. Seseorang pasti akan lebih nyaman bekerja jika Anda dapat menghormati dengan bersikap sopan kepada mereka.

    Terlalu Independen


    Menjadi seseorang yang independen memang dibutuhkan di beberapa situasi terutama ketika harus berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, umumnya, seseorang yang dapat bekerja dalam tim akan lebih disukai. Tidak ada salahnya sesekali membantu rekan kerja. Paling tidak dukung mereka dengan memberikan saran. Hal ini menunjukkan kalau Anda peduli dan menghargai keberadaan mereka. (Hana Devarianti / VP / Image: doc. stokkete / iStock / Thinkstock)