Berkicau di dunia maya melalui akun social media memang menyenangkan karena Anda bisa mengekspresikan hampir segala hal dengan sesuka hati. Tapi jangan lupa juga bahwa terkadang kicaumu adalah harimaumu.
Harus diakui bahwa saat ini Twitter telah menjadi salah satu greatest human invention. Fungsi yang sangat beragam dari social media yang satu ini telah mengubah kehidupan sosial secara umum. Digunakan sebagai tempat chat Anda dengan teman, wadah curahan hati, sarana portal berita, memulai revolusi gerakan komunitas atau politik, membuat selebriti bisa berbincang dengan penggemarnya, hingga dapat informasi seputar tip seks. Namun dengan terbukanya arus informasi yang deras, aktif di Twitterverse seringkali menjadi blunder bagi penggunanya.
Well, maka Cosmo ingin Anda mengetahui tanda-tanda berbahaya berikut sebelum Anda benar-benar “keracunan” Twitter. Segera lakukan Tweetox (Twitter Detox), sebelum reputasi Anda menjadi buruk di dunia maya, ladies!
-
Anda menulis tweet yang sudah tentu big no no, seperti ”Thank you for your fantastic size honey!”, atau bahkan yang lebih buruk memasang photo nude Anda dengan pasangan. Errrr...
-
Anda melakukan live tweeting tentang pertengkaran Anda dengan pasangan. Euwwh.. Apa yang ada di pikiran Anda ketika melakukan itu, darling? Bukannya menimbulkan simpati, tweet tersebut hanya akan menjadi bahan tertawaan teman-teman Anda.
-
Anda selalu memberitahukan follower Anda, tempat Anda berada saat ini. Bahkan kalau perlu mencantumkan alamat lengkap di check-in Foursquare Anda. Well, selain fungsinya mungkin sekadar untuk show off, tindakan Anda ternyata bisa memudahkan para stalker atau bahkan penjahat melancarkan aksi mereka. Be careful honey!
-
Anda selalu tergoda untuk ikut-ikutan mencoba segala makanan yang teman Anda tweet. Entah karena ada perasaan tidak mau kalah dengan teman, tak mau ketinggalan trend, atau karena nafsu makan berlebih. Tak sadar tahu-tahu bobot badan bertambah drastis karenanya. Ouch!
-
Anda terlibat dengan silly hashtag atau trending topic seperti #Typ3l1k3th15. Ingatlah, Anda bukan lagi seorang teenager yang membutuhkan Twitter untuk sarana pencarian jati diri, wadah aktualisasi diri, atau melewati masa-masa labil lagi, kan? Be more wise darling!
-
Anda mengecek akun Twitter Anda setiap 15 menit sekali. Bahkan Anda menghitung jumlah follower, untuk mengecek apakah berkurang karena ada yang unfollow. Well, itu hanya menunjukkan bahwa Anda seorang yang insecure. There's a lot more important things to do, honey.
-
Akibat terbiasa meringkas kalimat sebatas 140 kata, maka kini Anda pun menjadi terbiasa meringkas penjelasan. Sampai-sampai sewaktu melakukan presentasi dengan klien, Anda menyampaikannya dalam sedikit slides dan penjelasan yang tidak komprehensif. Oops, you got it wrong way, baby! (Lidya / VP / Image: doc. mimagephotography / Shutterstock / Clickphotos)